Minggu, 17 Mei 2009



Sungai Brantasku,.........

Kenapa kau sekarang nampak layu,...

Kotor, banyak sampah dan juga bau,...

Kenapa, kenapa bisa begitu?....

Sejuta tanya, kau tetap saja membisu,......... .

.........

Itulah sepenggal dari puisi saya,...... .Ketika sedang menulis artikel ini , saya sedang berada di singapura. Tadi pagi, saya bersepeda melintasi jembatan di sungai pasir ris, tepatnya kira-kira 100 m dari arah down town east. Saya ucapkan salut pada pemerintah Singapura. Karena mereka memang betul-betul serius dalam menangani sumber daya alam mereka, kususnya sungai. Sungai tiu nampak sekali bersih, bersih dari sampah tentunya, dan di pinggir sepanjang sungai itu tertata rapi sebuah taman, yakni tempat duduk-duduk, tempat para pemakai sepeda ataupun untuk orang yang ingin joging, dan tempat untuk orang memancing. Dan di sungai pula terdapat aktifitas olah raga jet ski.

Seketika itu juga saya teringat akan sungai brantas-ku di nun jauh di kediri. Saat itu, desember 2007, saya balik kampung, dan saya menyempatkan diri untuk jala-jalan di kota.

Ketika melintasi jembatan baru dan juga jembatan lama, saya sangat prihatin sekali dengan keadaan sungai brantas. kotor, sampah, dan bau, itu yang saya liat dan saya rasakan. Kemudian saya berfikir alangkah indahnya kalau sungai brantas ini di jadikan obyek pariwisata dan menjadi ikon kota kediri. Saya juga berangan-angan bagaimana kalau di sepanjang jembatan baru sampai dengan jembatan lama, di bina sebuah taman, dan kita bisa melakukan aktifitas seperti: jet ski, sampan, dan tentu juga taxi air. Bukan hal yang mustahil hal ini akan bisa menarik para pelancong, selain juga membuka lapangan kerja.

Akan tetapi hal yang paling penting adalah bagaimana komitment pemerintah kota kediri dan juga masyarakat kediri tentunya, untuk membersihkan sungai brantas. Bagaimana caranya ? Tentu saja dengan penetapan peraturan daerah , siapa yang membuang sampah harus di denda. Pendidikan tentang kesadaran membuang sampah juga mesti dilakukan pada semua lapisan masyarakat kediri.

Akhirnya saya hanya beharap dan berdoa semoga aspirasi ini hal ini bisa terrealisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar